03 November 2008

Berkorban Itu Indah...

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana
pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun
hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

" Apa Khabar daun hijau,"!!
katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. "Oo, kamu
ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau. " Aku
hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku". " Bisakah engkau
membantuku sobat?" kata ulat kecil.

"Tentu..tentu..mendekatlah ke mari." Daun hijau berpikir, Jika aku
memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap
hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang. tapi tak apalah.
Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau.

Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah
merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan
terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa
puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana
sini namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan
berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu orang dan dibakar.
Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan
berkorban sedikit saja bagi sesama ? Tokh akhirnya semua yang ada akan
binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai
"hati" bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya
dalam kesulitan.

Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar
ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk
kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.
Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak
mudah, tetapi indah.

Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang
namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau,
Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.
Bagi "daun hijau" , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan
terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum
karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari
bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia
akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara
kemudian kita akan mati.

itu sebabnya isilah hidup ini dengan
perbuatan-perbuatan baik : kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan,
kesabaran dan kerendahan hati.
Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa
sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.
Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan
apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa
dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada
taranya dari Tuhan hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar